Minggu, 22 Mei 2016

REVIEW MATERI MANUSIA,PENDERITAAN,KEADILAN DAN PANDANGAN HIDUP



Manusia Dan Penderitaan

Pengertian Penderitaan
            Apakah itu penderitaan?penderitaan berasal dari kata dhra yaitu menahan atau menanggung yang berasal dari bahasa sansekerta. Penderitaan mengandung yang artinya menanggung atau menahan sesuatu yang tidak menyenangkan. Kasus-kasus penderitaan dapat kita temui disetiap sisi kehidupan. Berat ataupun ringannya suatu penderitaan setiap orang berbeda-berda tergantung lika-liku kehidupan orang tersebut. Dibalik penderitaan Tuhan telah menyisipkan seribu kebahagian untuk umatnya. Disetiap penderitaan selalu ada hikmah dibaik itu semua. Jadi kita sebagai manusia harus selalu bersabar dan selalu berdoa memohon kepada Tuhan agar dijauhi dari derita tersebut.

Hubungan Manusia dengan Penderitaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia sedangkan innternal berasal dari dlam diri manusia, faktor eksternal ini dapat dibedakan menjadi atas dua macam yaitu;
eksternal murni dan tidak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar-benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.

A.     Siksaan
Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk       menghancurkan hati korban.Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan fisik maupun psikologis, yang sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,balas dendam, hukuman, sadisme. Siksaan juga dapat dilakukan untuk introgasi untuk mendapatkan pengakuan.

Siksaan bersifat psikis :
·         Kebimbangan
·         Ketakutan
·         Kesepian

B.  Kekalutan mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara      lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan jiwa. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
·          Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak nafas, nyeri pada lambung.
·          Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:
·          Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
·          Terjadi konflik sosial budaya
·          Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.



Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti:
·          Orang yang terlalu mengejar materi
·          Anak-anak muda usia
·          Wanita
·          Kota-kota besar
·          Orang yang tidak mempunyai iman

 Bagaimanakah Cara Mengatasi Penderitaan
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwenksi manusia hidup. Bahwa manusia hidup di takdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita . Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menggangap hidup sebagai rangkaian penderitaan . Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat arra’di ayat 11. Bahwa tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu berusaha merubahnya.
Penderitaan pasti pernah di alami oleh setiap individu. Namun, jika individu tersebut   tidak mencoba berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, hanya depresi dan ketakutan yang akan terus dirsakan. Tetapi jika ingin berjuang untuk bangkit dari keterpurukan atau  tidak, itu tergantung dari yang mengalami penderitaan itu sendiri. Walaupun tidak mudah untuk bangkit dari penderitaan, namun jika terus berjuang, terus mencoba untuk bangkit pasti akan dapat terlepas dari dampak penderitaan tersebut.

Manusia Dan Keadilan

A. Pengertian Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidakadilan.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Lain lagi pendapat Soerates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Soerates, keadilan tereipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah?, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.

B. Pengertian Manusia

Ada beberapa pengertian Manusia menurut beberapa ahli, yaitu:

·          NIEOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhinneka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.

·          ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"

·          OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan

C. Hubungan Manusia dengan Keadilan

Pada setiap diri manusia itu pasti mempunyai masalah yang berbeda-beda. Mereka membutuhkan keadilan untuk membela dirinya sendiri. Karna keadilan adalah keinginan alamiah dan historis yang ada pada setiap orang sepanjang sejarah umat manusia di muka bumi. Dalam kamus bahasa Indonesia, keadilan sosial didefinisikan sebagai suatu proses kerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu secara organik, sehingga setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan nyata untuk tumbuh serta berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Keadilan berarti melaksanakan hak insani dan kemasyarakatan serta menjalankan hukum-hukum Ilahi di tengah masyarakat secara rata. Dengan kata lain, keadilan berarti bahwa suatu kelompok tertentu tidak memberikan hak yang istimewa bagi diri mereka. Kehidupan manusia tanpa keadilan adalah rupa terburuk yang dapat disaksikan di lembaran sejarah umat manusia di muka bumi ini.


Manusia  Dan Pandangan Hidup

A.   Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing.

 Pandangan Hidup adalah suatu pendapat atau ketetapan yang di jadikan pegangan, pedoman,arahan, dan petunjuk hidup.

Menurut Koentjaraningrat,  pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat.

B.   Unsur-Unsur Pandangan Hidup
a. Cita-cita sering kali diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat atau harapan. Cita-cita merupakan pandaangan masa depan atau merupakan pandangan hidup masa depan
b.  Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika.
c.  Usaha Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita (tujuan) Kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani ataupun dengan kedua-duanya
d.  Keyakinan yang menjadi dasar pandangan™ hidup berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Ada 3 aliran kepercayaan yaitu: Aliran naturalisme, Aliran intelektualisme, dan  Aliran gabungan–

C.   Macam-Macam Pandangan Hidup
Pandangan hidup itu banyak sekali macam dan ragamnya. Dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya ada 3 macam, yaitu :
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
  2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
  3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

 D.   Langkah-Langkah Berpandangan Hidup
  1. Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan hidup.
  2. Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
  3. Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
  4. Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
  5. Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
  6. Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu

E.   Makna Pandangan  Hidup
Seperti yang dikemukakan oleh Manuel Kaisiepo (1982) dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan Hidup merupakan bagian hidup manusia. Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita dan aspirasinya. Hal ini membuktikan anak harus memiliki pandangan hidup karena sangat mempengaruhi dalam pencapaian cita-citanya.

F. Manusia dan Pandangan Hidup

Keduanya saling erat berhubungan. Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya pandangan hidup. Tanpa pandangan hidup manusia akan berjalan tanpa arah. Begitu juga pandangan hidup yang menjadi landasan manusia dalam menjalani hidupnya.


Sumber : Nugroho, Widyo  ; Muchji, Achmad (1996), Seri diktat kuliah : MKDU Ilmu Budaya Dasar, Depok: Penerbit Gunadarma



Tidak ada komentar:

Posting Komentar