Nelson
Mandela
Tokoh perdamaian Nelson Rolihlahla
Mandela dilahirkan di Mvezo, 18 Juli 1918 dan meninggal pada tanggal 05
Desember 2013, Nelson Mandela dikenal di seluruh dunia sebagai pejuang
kemerdekaan melalui kegiatan anti apartheidnya dan kemudian menjadi Presiden
Afrika Selatan. Masa kecilnya dihabiskan di Thembu kemudian memulai karir di
bidang hukum. Beliau juga memiliki nama kehormatan dari klannya yaitu Madiba.
Dilahirkan di Mvezo, Transkei pada 18 Juli 1918, Rolihlahla Mendela kemudian
pindah ke Qunu sampai berumur 9 tahun. Ia merupakan yang pertama dari
keluarganya yang mengikuti sekolah. Ia juga mendapat nama Nelson dari gurunya
yang seorang Metodis. Pada umur 16 tahun, ia masuk Clarkebury Boarding
Institute mempelajari kebudayaan barat.
Siapa yang tidak kenal dengan tokoh pejuang anti
apartheid dari Afrika Selatan ini. Presiden Afrika Selatan pertama yang
berkulit hitam, seorang pribadi yang kharismatik dan penuh wibawa yang masih
saja anggun dan bijaksana walaupun beliau sudah dipenjara oleh lawan politiknya
sampai 27 tahun. Seorang aktifis yang harus memperjuangkan persamaan hak antara
warga kulit hitam dan kulit putih. Karena waktu itu sungguh terlalu kesenjangan
sosial kemasyarakatan, dan pendidikan antara kedua belah pihak. Segala sesuatunya
hanya boleh dikuasai oleh warga kulit putih, bahkan sampai warga kulit hitam
tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan, padahal kita tahu di Afrika
Selatan mayoritas penduduknya berkulit hitam. Karena hal itulah yang membuat
hati kecil Nelson Mandela berontak dan harus bertekad melawan ketidak adilan
tersebut. Walaupun harus mengalami penderitaan yang tidak sebentar.
Tekad Nelson Mandela untuk memperjuangkan anti
Apartheid itu diawali dengan aktif di Partai Kongres Nasional Afrika (ANC),
yang kemudian dianggap sebagai perbuatan makar terhadap pemerintahan rezim
kulit putih. Sehingga pemerintah menjebloskan Mandela ke penjara di kepulauan
Robben, Afrrika Selatan -seperti di Nusa Kambangan. Disanalah Nelson Mandela
mengalami penderitaan, dan siksaan yang tidak terkira, selama kurang lebih
selama 27 tahun. Sebuah penderitaan yang tidak sebentar. Karena memang rezim
waktu itu menghendaki agar rakyat Afrika selatan melupakan Nelson
Mandela.
Didalam penjara Nelson Mandela mengalami penderitaan
yang sangat buruk, mungkin paling buruk yang bisa dibayangkan orang. Disana dia
ditempatkan di dalam sel tanpa dipan, kerja paksa di siang hari, diisolasi jika
melawan, kelaparan sepanjang waktu karena ransum yang selalu minim, siksaan dan
teror mental, serta rasa sepi yang berkepanjangan. Pada tahun pertama di
penjara, ibunya meninggal dunia. Beberapa bulan kemudian anak tertuanya juga
tewas dalam sebuah keclakaan. Namun disaat pemakaman kedua orang terkasihnya,
Mandela tidak diijinkan menghadirinya. Lalu putri bungsunya lahir, tapi Mandela
baru diperkenankan melihatnya pada saat anak itu menginjak usia 17 tahun.
Mandela bahkan diisolasi dari dunia luar. Dalam
setahun dia hanya diperkenankan menerima satu kunjungan, itu pun di
batasi hanya selama 30 menit. Per enam bulan Mandela hanya diperbolahkan
menerima dan mengirim satu surat saja. Fotonya dilarang disebarkan. Tujuanya
jelas, agar rakyat kulit Hitam Afrika Selatan melupakan sosok Nelson Mandela.
Sungguh teramat berat dan luar biasa penderitaan yang
dialami oleh Nelson Mandela, tak pernah terbayangkan oleh kita seperti apa
rasanya. Tidak mati dan membusuk dalam penjara sudah untung. Namun apa yang
terjadi dengan Nelson Mandela di dalam penjara itu? Nelson Mandela bukanya
semakin melemah dan menyerah dalam perjuanganya. Justru dia berubah menjadi
semakin kuat mental dan kepribadianya. Bahkan dia berubah menjadi pribadi yang
baru. Di dalam penjara Mandela merubah dirinya dari seorang pejuang
radikal yang tak sabaran dan yang suka nekat mengambil resiko menjadi pribadi
yang bijak dan matang. Ia mengambil jalur transendental yang tidak lagi
melihat, merasakan, dan menghayati penjara sebagaimana mestinya, namun lebih
memilih menggunakan segenap hatinya, semua indra ruhaninya, untuk melakoni
pengalaman penjaranya dengan penuh total, dan kesyukuran. Sel penjara yang pada
umumnya menjadi sebuah ruang kematian, diubah olehnya menjadi sebuah ruang
kelahiran barunya.
Tanpa ngotot dengan solusi hukum Mandela mengambil
tanggungjawab total atas kondisinya dengan tidak pernah mau terpancing untuk
bertindak di bawah martabat dan harga dirinya sebagai manusia. Ia menolak
untuk mengeluh, tidak pernah bersikap cengeng. Anti baginya dengan
bersungut-sungut. Bahkan tak pernah ia mengemis belas kasihan dari para sipir
penjara untuk mendapat perlakuan lebih baik. Sering di dalam penjara Nelson
Mandela menghadapi perlakuan yang tidak manusiawi dari para sipir penjara, ia
meneguhkan hatinya dengan lebih menggunakan hatinya, dengan lebih menggunakan
segala kecerdasan, keramahan, serta rasa humornya. Ia lebih memilih perlawanan
moral tanpa kekerasan, seperti halnya Mahatma Ghandi . Karena hal itulah yang
dapat menjadikan sipir penjara yang kejam dapat tunduk pada kewibawaanya.
Karena sikap dan tindakan inilah yang menjadikan aura kepribadianya bersinar
terang dan memancarkan kewibawaan moral yang sangat kuat, yang cahayanya tidak
sekedar menembus dinding-dinding penjara di kepulauan Robben, namun bahkan
lebih jauh melampaui Afrika Selatan.
Meskipun Nelson Mandela kenyang dengan siksaan dan
ketidakadilan, ia lebih menetralkan tuntutan rasa keadilanya sehingga ia dapat
mengampuni kaum kulit putih sebelum seruan minta maaf datang. Karena disana
Ia lebih sering masuk kedalam ruang hatinya yang paling dasar dan bertemu
dengan Khaliknya. Sehingga ia dapat merasa lebih damai dan tenteram, yang
memberikan keyakinan bahwa suatu saat akan bebas. Dengan sikap dan mental
seperti itulah yang menjadikan Nelson Mandela menjadi seorang pemimpin sejati
yang kharismatik. Setelah dipenjara selama 27 tahun akhirnya dia dapat
menghirupudara bebas dan dapat memimpin kaumnya untuk berdamai dengan
penindas kaum kulit putih. Bahkan Mandela memilih bekerja sama dengan rezim
Presiden de Klerk untuk meruntuhkan dan membongkar sistem appartheid itu
sendiri. Pada tahun 1992 Nelson Mandela terpilih sebagai Presiden kulit hitam
pertama di Afrika Selatan secara demokratis. Dunia pun menjadi tercengang. Dan
pada tahun 1994 Presiden Mandela bersama de Klerk dianugerahi Hadiah Nobel
Perdamaian dari PBB.
"Nelson Mandela
mengajarkan kita begitu banyak hal. Mungkin pelajaran terbesar terutama bagi
kaum muda. Ia mengajarkan bahwa kita semua masih memiliki kebebasan dan
tanggung jawab untuk memutuskan bagaimana merespons ketidakadilan, kekejaman,
dan kekerasan, dan bagaimana cara mereka memengaruhi jiwa, hati, dan pikiran
Anda," ungkap Bill Clinton, mantan Presiden Amerika Serikat.
Seperti ucapan Bill Clinton, memang ada pelajaran besar untuk belajar dari kehidupan Nelson, bukan hanya untuk anak-anak, melainkan juga untuk kita semua. Nelson bukan hanya pemimpin, melainkan juga ikon, inspirasi, dan guru kehidupan.
1. Jangan belajar untuk membenci
Nelson mengungkapkan bahwa cinta jauh lebih penting dan alami daripada kebencian. Setiap orang bisa mengajarkan kebencian atau cinta kepada setiap orang.
"Tidak ada orang yang lahir untuk membenci orang lain karena warna kulit, latar belakang, atau agamanya. Orang harus belajar untuk membenci. Dan jika mereka dapat belajar untuk membenci, maka mereka juga bisa belajar untuk mencintai karena cinta datang lebih alami ke hati manusia dibanding kebalikannya."
Ia juga sempat mengungkapkan bahwa kebencian itu seperti racun yang bisa menghancurkan diri sendiri.
2. Hadapi semua tantangan
Semua orang akan menghadapi beragam tantangan dalam hidup, termasuk Nelson. Nelson harus menghadapi dinginnya penjara selama 27 tahun. Namun, ia tak membiarkan tantangan ini menghancurkannya.
"Kesulitan dan tantangan mungkin akan menghancurkan banyak orang, tetapi juga akan membuat Anda lebih kuat. Tidak ada kapak yang cukup tajam untuk menghancurkan jiwa seorang pendosa yang mencoba bertobat dan mencoba. Setiap orang dipersenjatai dengan harapan bahwa ia aan bisa bangkit dan berusaha pada akhirnya."
3. Tak ada yang mustahil
Kebanyakan orang selalu menilai sebuah hasil dari pekerjaan bahkan sebelum mereka melakukannya. Salah satu kalimatnya yang sangat terkenal dan kuat adalah "It always seems impossible until it's done (semuanya terlihat tidak mungkin sampai selesai nantinya)."
4. Milikilah banyak teman
Semua orang membutuhkan teman. Nelson pun beranggapan bahwa menjalin pertemanan adalah hal yang sangat baik. Teman tak hanya seseorang yang bisa mendukung dan jujur kepada Anda. Namun, sarannya, "Saya ingin memiliki teman yang berpikiran bebas karena mereka akan membantu Anda melihat masalah dari berbagai sudut baru."
5. Jadilah pemimpin yang sesungguhnya
Menjadi pemimpin tidaklah mudah. Anda hanya harus percaya kepada anggota yang lain dan bersedia berkorban untuk mereka.
"Pemimpin sejati seharusnya siap dan bersedia untuk berkorban untuk kebebasan dan kebahagiaan anggotanya."
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa seorang pemimpin yang baik seharusnya bisa memimpin dari belakang, dan biarkan bahwa anggota lainnya percaya bahwa mereka berada di depan.
6. Pendidikan itu penting
Lupakan kekerasan, senjata dan perang hanya untuk membuktikan bahwa mereka kuat dan berkuasa. Nelson mengajarkan bahwa pendidikan dan pengetahuan adalah senjata yang paling kuat dan bisa digunakan untuk mengubah dunia.
7. Memiliki keberanian
"Saya belajar bahwa keberanian bukanlah saat-saat di mana tidak ada lagi rasa takut. Tapi, keberanian adalah kemenangan di atas rasa takut. Orang pemberani bukanlah orang yang tidak pernah merasa takut, tapi orang yang berhasil memenangkan rasa takutnya."
8. Bangkit dari kegagalan
"Jangan nilai saya hanya dari kesuksesan. Nilai saya juga dari berapa kali saya gagal dan bagaimana caranya untuk bisa bangkit lagi."
9. Selaraskan hati dan kepala
Nelson mengungkapkan bahwa kombinasi terbaik dari seorang manusia adalah kemampuannya untuk bisa memadukan antara kepala dan hati dengan baik.
10. Jangan sesali apa pun
Sama seperti manusia lainnya, Nelson adalah seorang manusia yang juga memiliki beragam penyesalan. Hanya, semua ini tidak perlu diratapi terlalu lama. Sebuah pelajaran indah bagi kita semua adalah belajarlah untuk hidup pada hari ini dengan cara yang bisa membuat Anda bangga pada kemudian hari dan bangga juga untuk melakukan hal yang sama lagi.
"Kalau waktu saya bisa diputar lagi, maka saya akan melakukan hal yang sama lagi seperti saat ini. Dan semua orang yang berani melakukannya, akan bangga memanggil dirinya pria."
Seperti ucapan Bill Clinton, memang ada pelajaran besar untuk belajar dari kehidupan Nelson, bukan hanya untuk anak-anak, melainkan juga untuk kita semua. Nelson bukan hanya pemimpin, melainkan juga ikon, inspirasi, dan guru kehidupan.
1. Jangan belajar untuk membenci
Nelson mengungkapkan bahwa cinta jauh lebih penting dan alami daripada kebencian. Setiap orang bisa mengajarkan kebencian atau cinta kepada setiap orang.
"Tidak ada orang yang lahir untuk membenci orang lain karena warna kulit, latar belakang, atau agamanya. Orang harus belajar untuk membenci. Dan jika mereka dapat belajar untuk membenci, maka mereka juga bisa belajar untuk mencintai karena cinta datang lebih alami ke hati manusia dibanding kebalikannya."
Ia juga sempat mengungkapkan bahwa kebencian itu seperti racun yang bisa menghancurkan diri sendiri.
2. Hadapi semua tantangan
Semua orang akan menghadapi beragam tantangan dalam hidup, termasuk Nelson. Nelson harus menghadapi dinginnya penjara selama 27 tahun. Namun, ia tak membiarkan tantangan ini menghancurkannya.
"Kesulitan dan tantangan mungkin akan menghancurkan banyak orang, tetapi juga akan membuat Anda lebih kuat. Tidak ada kapak yang cukup tajam untuk menghancurkan jiwa seorang pendosa yang mencoba bertobat dan mencoba. Setiap orang dipersenjatai dengan harapan bahwa ia aan bisa bangkit dan berusaha pada akhirnya."
3. Tak ada yang mustahil
Kebanyakan orang selalu menilai sebuah hasil dari pekerjaan bahkan sebelum mereka melakukannya. Salah satu kalimatnya yang sangat terkenal dan kuat adalah "It always seems impossible until it's done (semuanya terlihat tidak mungkin sampai selesai nantinya)."
4. Milikilah banyak teman
Semua orang membutuhkan teman. Nelson pun beranggapan bahwa menjalin pertemanan adalah hal yang sangat baik. Teman tak hanya seseorang yang bisa mendukung dan jujur kepada Anda. Namun, sarannya, "Saya ingin memiliki teman yang berpikiran bebas karena mereka akan membantu Anda melihat masalah dari berbagai sudut baru."
5. Jadilah pemimpin yang sesungguhnya
Menjadi pemimpin tidaklah mudah. Anda hanya harus percaya kepada anggota yang lain dan bersedia berkorban untuk mereka.
"Pemimpin sejati seharusnya siap dan bersedia untuk berkorban untuk kebebasan dan kebahagiaan anggotanya."
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa seorang pemimpin yang baik seharusnya bisa memimpin dari belakang, dan biarkan bahwa anggota lainnya percaya bahwa mereka berada di depan.
6. Pendidikan itu penting
Lupakan kekerasan, senjata dan perang hanya untuk membuktikan bahwa mereka kuat dan berkuasa. Nelson mengajarkan bahwa pendidikan dan pengetahuan adalah senjata yang paling kuat dan bisa digunakan untuk mengubah dunia.
7. Memiliki keberanian
"Saya belajar bahwa keberanian bukanlah saat-saat di mana tidak ada lagi rasa takut. Tapi, keberanian adalah kemenangan di atas rasa takut. Orang pemberani bukanlah orang yang tidak pernah merasa takut, tapi orang yang berhasil memenangkan rasa takutnya."
8. Bangkit dari kegagalan
"Jangan nilai saya hanya dari kesuksesan. Nilai saya juga dari berapa kali saya gagal dan bagaimana caranya untuk bisa bangkit lagi."
9. Selaraskan hati dan kepala
Nelson mengungkapkan bahwa kombinasi terbaik dari seorang manusia adalah kemampuannya untuk bisa memadukan antara kepala dan hati dengan baik.
10. Jangan sesali apa pun
Sama seperti manusia lainnya, Nelson adalah seorang manusia yang juga memiliki beragam penyesalan. Hanya, semua ini tidak perlu diratapi terlalu lama. Sebuah pelajaran indah bagi kita semua adalah belajarlah untuk hidup pada hari ini dengan cara yang bisa membuat Anda bangga pada kemudian hari dan bangga juga untuk melakukan hal yang sama lagi.
"Kalau waktu saya bisa diputar lagi, maka saya akan melakukan hal yang sama lagi seperti saat ini. Dan semua orang yang berani melakukannya, akan bangga memanggil dirinya pria."