DAMPAK SOSIAL TAWURAN ANTAR WILAYAH RT/RW DI JAKARTA
PERNYATAAN
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
Dampak Sosial Tawuran
Antar Wilayah RT/RW di Jakarta
Kelas : 1-KA23
Tanggal Penyerahan Makalah : 6 Oktober 2015
Tanggal Upload
Makalah : 7
Oktober 2015
P E R N Y A T A
A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa
seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru
atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap
menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama Lengkap
|
Tanda Tangan
|
15115775
|
Resti Wulandari
|
Program Sarjana Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat
rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Tawuran Antar Wilayah
RT/RW, Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata ilmu sosial dasar.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Bekasi,
04 Oktober 2015
|
Resti Wulandari
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....…..…......….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..…………ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………….………….....………………………………..…. …1
1.2 TUJUAN ……………………………….......………………......……………………..…..1
1.3 SASARAN…………………………………………………………………………......….2
BAB
II PERMASALAHAN
2.1 PENGERTIAN TAWURAN ………………………………………………………….....3
2.2 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TAWURAN ……………………………..……...…..3
2.3 CONTOH KASUS TAWURAN ANTAR
WARGA ……………………………....…..…4
2.4 ANALISIS
SWOT..............................................................................................................5
BAB
III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 KESIMPULAN ........................………………………………………….......….....….…6
3.2
SARAN..............................................................................................................................6
3.3 REKOMENDASI..............................................................................................................6
REFERENSI................……………………………………………………..................…….....…….7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tawuran antar pelajar sudah tidak asing lagi ditelinga kita, tawuran
berpengaruh buruk pada segi psikologis, dimana
perbuatan tersebut melanggar hukum serta norma-norma sosial dan agama yang
berlaku. Tawuran sering sekali terjadi di perumahan warga, dan menyebabkan
banyak orang merasa takut, resah, dan diliputi rasa tidak nyaman.
Tawuran sudah tidak lagi menjadi
pemberitaan dan pembicaraan yang asing. Bahkan, hampir setiap hari ada saja
media yang menayangkan kasus-kasus tawuran. Tawuran yang berkaitan dengan
tindak kekerasan bisa terjadi di kalangan pelajar, padahal mereka adalah
generasi penerus bangsa. Pelajar merupakan aset bangsa yang menentukan maju
atau mundurnya suatu bangsa.
Tawuran pelajar bukan hal yang
bisa dianggap enteng, tawuran pelajar tidak hanya terjadi di kota-kota besar
melainkan juga menjalar ke daerah-daerah bahkan ke pelosok-pelosok. Permasalah
yang cenderung remeh dapat menyulut pertengkaran individual yang berlanjut
menjadi perkelahian masal yang tidak jarang melibatkan penggunaan senjata
tajam, senjata api dan lain-lain yang menimbulkan kerusakan bahkan merenggut
nyawa. Kasus tawuran tidak hanya terjadi di kalangan remaja tingkat sekolah
saja tetapi baru-baru ini juga terjadi tawuran antar mahasiswa yang seharusnya
memberikan teladan yang baik untuk pelajar yang berada di bawahnya.
Kekerasan sudah di anggap sebagai
pemecah masalah yang sangat efektif yang digunakan para remaja tanpa memikirkan
dampaknya. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar pun
leluasa melakukan hal-hal yang bersifat anarkisme. Tentu saja perilaku buruk
ini tidak hanya merugikan pihak yang terlibat dalam tawuran tetapi juga
merugikan orang lain yang tidak terlibat secara langsung dalam perkelahian.
1.2 Tujuan
Untuk menyadari bahwa tawuran para pelajar adalah
tindakan yang sangat tidak pantas untuk dilakukan para pelajar atau siapapun
1.3 Sasaran
1. Pelajar
Para pelajar harus memahami bahwa masa depan yang cerah ada di tangan kita
sendiri. Jika kita ingin menjadi orang yang sukses.
2. Orang Tua
Kurang perhatian dari kedua orang tuanya, sikap orang
tua yang selalu menyelesaikan masalah dengan tindakan kekerasan menyebabkan
pola pikir anak menjadi tidak baik dan mencari pelampiasan ke orang lain
3. Pemerintah
Memberikan undang-undang yang jelas, agar mereka jera dan
tawuran tidak terulang kembali
4. Pihak Kepolisian
Melakukan penertiban disetiap tempat-tempat yang rawan
tawuran pelajar, jangan sampai jatuh korban terlebih dahulu, baru polisi turun
tangan
5. Guru atau Pihak Sekolah
Memberi pembelajaran yang kreatif, mengapus tindak
kekerasan dalam pengajaran dan mengadakan kegiatan yang bermanfaat
BAB II PERMASALAHAN
2.1 Pengertian tawuran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), “tawuran adalah perkelahian
massal atau perkelahian yang dilakukan beramai-ramai”. Berdasarkan definisi
tersebut, maka tawuran pelajar dapat diartikan sebagai perkelahian yang
dilakukan secara massal atau beramai-ramai antara sekelompok pelajar dengan
sekelompok pelajar lainnya.
Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999)
“perkelahian pelajar atau yang biasa disebut dengan tawuran adalah perkelahian
massal yang merupakan perilaku kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang
ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain”.
2.2 Faktor-faktor penyebab tawuran
Faktor
internal : faktor ini ada didalam diri sendiri, biasanya ada pelajar
yang ikut tawuran hanya karena ingin
ikut-ikutan saja, atau mereka pikir dengan tawuran, mereka mempunyai rasa
solidaritas yang tinggi pada teman lainnya
Faktor
eksternal :faktor yang datang dari luar, seperti:
Faktor keluarga : Pengaruh buruk dari orang tua, tingkah
laku kriminal, dan tindakan asusila, kurangnya didikan agama pada anak
Faktor sekolah : Guru yang mendidik dengan menggunakan kekerasan
Faktor lingkungan : Anggota lingkungan yang berperilaku buruk, misalnya: pemakai narkoba, zat
adiktif, pemerasan, pengeroyokan, teman sepergaulan yang sifatnya buruk
Perbedaan persepsi : Dalam menghadapi suatu masalah, jika terjadi perbedaan persepsi maka hal
itu dapat menyebabkan munculnya konflik.
2.3 Contoh kasus tawuran
JAKARTA -
Konflik antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan nampaknya
tak pernah berakhir. Siang ini, Senin (24/9) sejumlah siswa dua sekolah
tersebut kembali tawuran di Bulungan. Akibat aksi ini, seorang siswa SMAN 6,
Alawi harus meregang nyawa setelah disabet senjata tajam oleh pelajar yang
diduga dari SMA 70 tepat di belakang Blok M Plaza, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan.
Peristiwa ini bermula ketika sekitar 20 pelajar dari SMAN 70 datang dan menyerang 15 siswa SMAN 6 yang akan bermain futsal. Penyerangan ini terjadi saat jam pulang sekolah. Alawi dan teman-temannya saat itu sedang berkumpul di sebuah tempat nongkrong terkenal di Jakarta Selatan.
Peristiwa ini bermula ketika sekitar 20 pelajar dari SMAN 70 datang dan menyerang 15 siswa SMAN 6 yang akan bermain futsal. Penyerangan ini terjadi saat jam pulang sekolah. Alawi dan teman-temannya saat itu sedang berkumpul di sebuah tempat nongkrong terkenal di Jakarta Selatan.
"Tadi lagi nongkrong di Sevel, tiba-tiba diserang," jelas Faruq, teman Alawi.
Diserang tiba-tiba, para pelajar itu tak bisa berbuat banyak. Termasuk Alawi yang tak bisa menghindari sabetan senjata tajam pelajar SMAN 70. Ia mengalami luka serius di bagian dada.
Faruq mengaku setelah melihat Alawi terkapar bersimbah darah, ia dan teman-temannya langsung membawa korban ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Kebayoran Baru. Namun nyawa Alawi tak dapat diselamatkan.
"Lukanya kena sabetan di sekitar dada, kayaknya kena celurit," sambungnya.
Sementara itu, menurut Kepala Kepolisian
Resort Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat selain satu tewas, terdapat
juga dua korban luka lainnya. Diduga dua korban terkena lemparan batu. Ia belum
menyebutkan identitas dua korban itu.
"Peristiwanya sangat cepat, begitu
mereka menyerang dan langsung bubar," tuturnya.
Saat ini, kata Wahyu, pihaknya sedang melakukan penyelidikan latarbelakang kasus pembunuhan tersebut, termasuk memeriksa beberapa saksi di tempat kejadian.
Saat ini, kata Wahyu, pihaknya sedang melakukan penyelidikan latarbelakang kasus pembunuhan tersebut, termasuk memeriksa beberapa saksi di tempat kejadian.
2.4 Analisis permasalahan Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di
Jakarta dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal
dilihat dari aspek :
Kekuatan ( Strenght )
a. Perasaan
solidaritas
b. Pelajar berfikir dengan tawuran mereka disegani
c. Ingin membela sekolah
d. Pelajar melakukan kenakalan karena merasa diperlakukan tidak adil
2
Kelemahan ( Weakness )
a. Pengaruh dari teman
b. Masalah sepele yang dapat memicu tawuran
c. Ikut-ikutan seperti sekolah
lain
d. Melihat adegan kekerasan, mereka bisa menirunya
3
Peluang ( Opportunity )
a. Tidak adanya
kegiatan yang dilakukan diwaktu luang bisa menimbulkan tawuran
b. Orang tua yang
memberikan kebebasan pada anaknya
c. Polisi yang baru turun tangan jika jatuhnya
korban jiwa
d. Pemeriksaan
disekolah yang dilakukan kurang ketat
Tantangan / Hambatan ( Threats )
a. Bisa
menimbulkan korban jiwa
b. Menjadi
cemoohan warga
c. Nama baik
keluarga dan sekolah menjadi tercoreng
d. Diberikan
hukuman dari sekolah
BAB III KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
a. Tawuran pelajar berdampak buruk
bagi mereka dan lingkungan sekitar
b. Para pelajar juga seharusnya
menyari bahwa tawuran tidak ada untungnya bagi mereka
c. Tidak ada permasalahan yang jelas
d. Tawuran adalah kegiatan kriminal
yang biasa dilakukan pelajar
3.2 Saran
a. Merubah kepribadian mereka
menjadi lebih baik
b. Orang tua harus selalu mengontrol
anak-anaknya dalam pergaulan
c. Guru memberikan arahan yang baik
pada muridnya
d. Mengembangkan kreatifitas
3.3 Rekomendasi
a.
Memberikan
pendidikan moral
b.
Memberikan
informasi dampak buruk dari tawuran tersebut
c.
Keluarga harus
memberikan perilaku yang baik dalam kegiatan bersosialisasi
d.
Adanya
kegiatan-kegiatan positif untuk waktu luang mereka
Referensi :
1.
http://blogsiagungekapurnama.blogspot.com/2014/02/makalah-tawuran-antar-pelajar.html
2. http://dmaulidyani.blogspot.co.id/2012/10/html
3. http://www.jpnn.com/read/2012/09/24/140795/Tawuran-SMA-6-Vs-SMA-70,-Satu-Tewas-
)